Thursday, November 29, 2018
Konflik Di Perusahaan dan Cara Penyelesaiannya
1.
Pengertian
konflik
Konflik
berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara
sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau
lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak
lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
2.
Ada
beberapa pengertian konflik menurut beberapa para ahli:
A. Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis
(1977), konflik merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam
berbagai keadaan akibat daripada berbangkitnya keadaan ketidaksetujuan,
kontroversi dan pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secara
B. Menurut Robbin (1996), keberadaan konflik
dalam organisasi dalam organisasi ditentukan oleh persepsi individu atau
kelompok. Jika mereka tidak menyadari adanya konflik di dalam organisasi maka
secara umum konflik tersebut dianggap tidak ada. Sebaliknya, jika mereka
mempersepsikan bahwa di dalam organisasi telah ada konflik maka konflik
tersebut telah menjadi kenyataan.
C. Menurut Minnery (1985), Konflik organisasi
merupakan interaksi antara dua atau lebih pihak yang satu sama lain berhubungan
dan saling tergantung, namun terpisahkan oleh perbedaan tujuan.
Konflik
dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu
interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut
ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain
sebagainya.
3.
Beberapa
faktor yang mendasari munculnya sebuah konflik di perusahaan antara lain:
1.
Perbedaan
sudut pandang
2.
Kurangnya
komunikasi
3.
Perbedaan
status
4.
Perbedaan
persepsi
4.
Contoh kasus konflik di perusahaan :
1.
Kasus PT. Tirta Investama (Pabrik Aqua)
Implikasi Undang-undang Air yang ditakutkan mengundang
protes, mulai terasa. Ratusan petani dari berbagai daerah di Klaten, Rabu
(15/12) menggelar aksi menuntut agar PT Tirta Investama (TI) yang menjadi
produsen air minum dalam kemasan (AMDK) merk Aqua, segera ditutup.
Keberadaan perusahaan membuat para petani mengalami
kerugian karena ketersediaan air menurun drastis.Para petani yang tergabung
dalam Koalisi Rakyat Klaten Untuk Keadilan (Kraked) melakukan long march dari
Alun-alun kota setempat ke Gedung DPRD. Menurut pra petani meski saat ini sudah
memasuki musim penghujan namun daerah mereka masih tetap saja kesulitan air
untuk pertanian.
Kelangkaan air yang dirasakan petani sudah terjadi sejak
2000 lalu, apalagi di musim kemarau. "Jangankan di musim kemarau, sekarang
musim penghujan saja irigasinya belum ada air,"kata Martono, seorang
petani dari desa Kwarasan, Juwiring.Penurunan debit air, menurut Koordinator
aksi Kraked Putut Irianto, terjadi di tujuh kecamatan di Klaten. Karena saat
ini banyak sumber air yang ada di Klaten dikuasai oleh perusahaan air kemasan.
Sumber-sumber air di daerah atas, seperti di daerah Ponggok Polan Harjo, air
mata Tulung, saat ini lebih banyak dipergunakan untuk kepentingan komersial
daripada untuk kebutuhan petani.
Ketujuh kecamatan yang dilanda krisis air masing-masing
Polanharjo, Ceper, Pedan, Wonosari, Juwiring dan Karanganom. "Ironis
sekali, hanya dengan menyetor pajak Rp 3 juta per tahun, ribuan petani
dikorbankan. Kami tidak lagi bisa menanam padi seperti dulu sebelum ada pabrik
Aqua.
Demi kepentingan petani, pabrik itu harus ditutup.
Berulang kami gagal panen karena tanaman kami kekurangan air,"ujar
Putut.Selain PT TI, Kabupaten Klaten saat ini tengah diserbu oleh sejumlah
produsen air dalam kemasan. Beberapa waktu lalu, Bupati Haryanto Wibowo
menyatakan dalam waktu dekat akan mengeluarkan ijin operasi bagi dua produsen
dalam kemasan, masing-masing PT Club dan PT Cleo.
Sementara itu, PT TI dikabarkan akan menaikkan debit
eksploitasi air dari 15 liter per detik menjadi 60 liter per detik.
"Karena kekurangan air, belakangan ini ketentraman warga di desa juga
terusik karena banyak orang berebut air,"kata Saiman, petani dari
Juwiring.
Bukan saja cekcok mulut tetapi sudah adu fisik, beberapa
bulan lalu bahkan terjadi perkelahian antar kelompok petani.Di gedung DPRD,
para pendemo diterima oleh sejumlah anggota dewan. Ketua Komisi I Agus Riyanto
menyatakan komisinya memang sudah memiliki rencana untuk menolak investasi dua
produsen AMDK yang baru tersebut. Tetapi soal penutupan PT TI, dia tidak
menyinggung sedikit pun. "Masuknya dua investor itu akan kita tolak,"
kata Agus di hadapan perwakilan petani tersebut.Menurut Putut Irianto, hanya
dengan satu produsen air dalam kemasan saja setiap bulannya sedikitnya 30 ribu
meter kubik sampai dengan 40 ribu meter kubik air setiap bulannya yang
tersedot.
Diperkirakan, tidak kurang dari Rp 3 milyar sampai Rp 4
milyar keuntungan diperoleh perusahaan yang saham mayoritasnya dikuasai Groupe
Danone, raksasa industri dari Perancis. "Bayangkan keuntungannya
bermilyar-milyar sementara yang disetor ke pemerintah hanya tidak lebih dari Rp
3 juta,"katanya.Padahal, kesempatan kerja yang dijanjikan hanya cukup
untuk ratusan orang saja, sementara ribuan petani yang membutuhkan air sekarang
ini tak lagi bisa bertani. Berkaitan dengan tuntutan para petani tersebut,
pihak PT TI Klaten menolak untuk memberikan keterangan.
Menurut Kepala Bagian Personalia PT TI, Abdul Hadi yang
dihubungi menyatakan soal tuntutan pengunjuk rasa tersebut sebaiknya
dikonfirmasikan ke induk perusahaan. Alasannya, tututannya mengarah pada
penutupan perusahaan. "Itu kewenangan kantor pusat, saya tidak bisa
memberikan komentar,"katanya.
2. Konflik Uber Taksi: Perusahaan Asing VS Perusahaan Lokal /
Transportasi Online VS Transportasi Konvensional
Konflik Uber di
Indonesia ini sebenarnya sederhana. Pertama, Uber adalah musuh besar perusahaan
taksi dimanapun. Fitur yang diberikan oleh Uber begitu hebatnya hingga sulit
bagi konsumen (di negara-negara maju) untuk tidak menggunakan. Mereka tumbuh
cepat di Amerika dan mendunia dalam waktu yang terbilang sangat singkat.
Teknologi mereka disebut disruptive, sebuah solusi baru yang menggantikan
solusi usang yang puluhan tahun ada dan tidak berubah.
Melihat sejarah
tersebut, tak heran jika perusahaan taksi di Indonesia ingin agar api yang
masih kecil ini tidak membesar dengan cepat. Kalau perlu, api ini dimusnahkan
sepenuhnya. Kerena jika mereka lengah dan terlanjur membesar, bisa-bisa sudah
tidak terhentikan lagi.
Sejak awal langkah
untuk menggembosi Uber sudah terlihat. Yang paling “kasar” adalah ketika 5
pengemudi taksi Uber dijebak untuk mengantar tamu ke Polda Metro Jaya dan
ditangkap. Siapa yang melakukan ini? tak lain adalah Organisasi Angkutan Darat
DKI (Organda).
Mengapa Organda
terlihat begitu vokal menentang Uber? Bisa kita lihat dari Ketua Organisasi
Angkutan Darat (Organda) 2015-2020 Adrianto Djokosoetono yang tak lain adalah
Direktur Blue Bird Group. Tentu saja sangat wajar jika Adrianto ingin menjaga
agar bisnis taksi, tidak hanya Blue Bird Group, namun juga perusahaan taksi
lainnya tetap terjamin. Ini juga terlihat bagaimana pembedaan antara Uber
dengan Grab Taxi. Grab Taxi diperbolehkan tentu saja karena salah satunya
karena masih melibatkan “taksi”.
Karena, dampak
Uber, menurut dilapangan dengan mewawancarai sopir Uber dan taksi biasa, sangat
terasa. Seorang sopir Uber yang mantan sopir Blue Bird menuturkan bahwa hampir
sebagian besar sopir di poolnya mengunduran diri untuk bergabung ke Uber. Dan
tidak hanya Uber, melainkan juga perusahaan teknologi disruptive lainnya
seperti Gojek.
Organda menyerang
Gojek karena sekali lagi menurut pengamatan saya di lapangan, Gojek walaupun
berbeda moda transportasi, tapi juga berdampak besar terhadap peralihan
penumpang maupun sopir taksi yang keluar dan bergabung ke Gojek.
Hanya saja, saat
ini Gojek sedang diatas angin. Perusahaan lokal tersebut dipuji mampu
memberikan layanan luar biasa dalam transportasi. Langkah Organda menyerang
Gojek justru semakin menunjukkan cara mereka yang tidak elegan dan kasar.
Ada dua hal yang
harus kita garis bawahi. Pertama, membendung kemajuan teknologi memang bukanlah
langkah yang bijak. Tapi disisi lain, teknologi yang sifatnya disruptive
sendiri tidak akan lepas dari friksi atau gesekan. Jadi, memang wajar jika
layanan seperti Uber ini mendapat gesekan. Karena gesekan ini tidak hanya
terjadi di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia.
5. Cara penyelesaian konflik di perusahaan,yaitu :
1.
Menganalisa
konflik
Ada
beberapa hal yang harus Anda lakukan untuk mengatasi konflik yang ada dalam
perusahaan, salah satunya adalah dengan menganalisa konflik. Kita perlu
mengetahui masalah apa yang sebenarnya sedang terjadi dan bagaimana cara menyelesaikannya.
Dengan begitu kita tahu pasti seperti apa dan bagaiman menyelesaikan masalah
yang sedang terjadi.
2.
Dengarkan
permasalahan dari kedua belah pihak.
Untuk
memberikan solusi yang tepat, pemimpin harus tahu persoalan dari berbagai sisi.
Dengarkan versi masalah dari tiap karyawan yang terlibat. Membiarkan mereka
mengeluarkan pendapat dan perasaan, membantu menenangkan mereka agar lebih siap
untuk berkompromi dan negosiasi.
3.
Tunjukkan
empati kepada kedua belah pihak.
Tunjukkan
bahwa pemimipin mengerti situasi yang sedang terjadi. Hal ini tidak berarti
harus setuju dengan pendapat karyawan, tapi harus mengerti maslah duduk
persoalan.
4.
Fokus
pada masalah, bukan pada pribadi yang bermasalah.
Ingatkan
dan jaga agar mereka tetap fokus pada masalah yang sedang dihadapi pada saat
ini, tanpa mengaitkan masalah dengan hal-hal yang tidak relevan. Hal ini juga
berlaku untuk seorang pemimpin.
5.
Tanyakan
pendapat mereka.
Tanyakan
apa menurut mereka yang diperlukan untuk memecahkan masalah. Apakah mereka
bersedia untuk mendiskusikan masalah mereka? Apakah mereka bersedia untuk
melihat permasalahan dari sudut pandang orang lain? Apa solusi yang diusulkan
dari masing-masing pihak?
6. Memberi
solusi yang baik.
Tuntun
tiap pihak untuk mendapatkan consensus akan konflik mereka. Yakinkan mereka
bahwa negosiasi dan kompromi adalah hal yang harus dilakukan untuk mendapatkan
solusi yang baik.
7.
Buat
keputusan.
Setelah
solusi didapat, buatlah keputusan yang jelas dan tegas, lalu tetap monitor
situasi dan perkembangan pasca konflik.
8.
Penyelesaian
akhir dari konflik
Setelah
mengetahui pasti konflik yang terjadi, sekarang saatnya Anda meenyelesaikan
masalah yang ada secepat mungkin. Semakin cepat maka semakin baik pula sehingga
tidak menyeret beberapa permasalahan lain dan Anda pun bisa beralih untuk
mengatasi masalah lainnya.
Sumber :
Sumber :
- https://faisalfahruroji.wordpress.com/2016/05/26/konflik-dalam-perusahaan/ (Diakses Tanggal 29 November 2018)
- https://bisnis.tempo.co/read/52980/petani-klaten-minta-pabrik-aqua-ditutup/ (Diakses Tanggal 29 November 2018)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment