Sunday, November 11, 2018
Proses Penyusunan Personalia
Penyusunan personalia adalah fungsi
manajemen yang berhubungan dengan perekrutan, penempatan, lahan, dan
pengembangan anggota organisasi. Kegiatan – kegiatan penyusunan personalia
berhubungan dengan tugas – tugas kepemimpinan, motivasi, dan komunikasi. Lalu
pembahasannya menjadi bagian dari fungsi pengarahan. Fungsi tersebut
berhubungan dengan fungsi pengorganisasian. Semua fungsi manajemen saling
berkaitan sehingga fungsi penyusunan personalia harus dilakukan oleh manajer.
Proses penyusunan personalia adalah serangkaian kegiatan yang
dijalankan secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan personalia organisasi
dengan SDM, posisi, dan waktu yang tepat. Proses ini dilaksanakan dalam dua
lingkungan yang berbeda yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan internal.
Unsur – unsurnya terdapat dalam organisasi. Langkah – langkah proses ini
mencakup:
1. Perencanaan sumber
daya manusia : dirancang untuk memenuhi kebutuhan personalia
organisasi.
2. Penarikan :
berhubungan dengan pengadaaan calon – calon yang sesuai dengan rencana sumber
daya manusia.
3. Seleksi :
penilaian dan pemilihan para calon personalia.
4. Pengenalan dan
orientasi : dirancang untuk membantu para calon yang terpilih dapat
menyesuaikan diri.
5. Latihan dan
pengembangan : bertujuan untuk meningkatkan kemampuan individu dan
kelompok demi efektivitas organisasi.
6. Penilaian
pelaksanaan kerja : membandingkan pelaksanaan kerja perseorangan dan
tujuan – tujuan yang dikembangkan untuk posisi tersebut.
7. Pemberian balas
jasa dan penghargaan : digunakan sebagai kompensasi pelaksanaan kerja
dan motivasi untuk pekerjaan selanjutnya.
8. Perencanaan dan Pengembangan karir :
mencakup promosi, demosi, penugasan kembali, pemecatan, dan pensiun.
A. Perencanaan Sumber Daya
Manusia
Suatu organisasi tidak
bisa menunggu orang – orang yang mereka butuhkan untuk posisi tertentu. Mereka
harus merencanakan kebutuhan dan memutuskan dimana menemukan orang – orang yang
dicari di masa depan. Perencanaan personalia termasuk dalam hal ini diperlukan
untuk menyediakan macam dan jumlah karyawan yang dibutuhkan dalam pencapaian
organisasi. Ada 3 bagian perencanaan personalia :1.Penentuan jabatan yang harus
di isi, kemampuan karyawan yang dibutuhkan untuk mengisi posisi
tersebut.2.Pemahaman tenaga kerja dimana karyawan pontesial ada.3.Pertimbangan
kondisi permintaan dan penawaran karyawan.
B. Penarikan dan Seleksi
Karyawan
Setelah menetukan
kebutuhan personalia organisasi, langkah selanjutnya adalah penarikan karyawan
dari sumber internal dan eksternal perusahaan tersebut. Lalu menyeleksi para calon
karyawan yang tersedia dari hasil penarikan.
C. Penarikan Personalia
Rekruitmen berhubungan
derngan pencarian dan penarikan sejumlah karyawan potensial yang akan diseleksi
untuk memenuhi kebutuhan organisasi, termasuk dengan jabatan – jabatan yang
tersedia.Metode yang digunakan untuk menarik personalia beragam, dalam industry
yang berbeda dan lokasi yang berbeda. Banyak manajer pasif, hanya menunggu
pelamar dan ada pula yang menggunakan pendekatan agresif. Metode yang biasa
digunakan adalah pengiklanan, penggunaan tenaga honorer, rekomendasi dari
karyawan yang bekerja,penarikan melalui lembaga – lembaga pendidikan, kantor
penempatan tenaga kerja, serikat buruh dan penggunaan komputer.
D. Seleksi Personalia
Seleksi adalah pemilihan
seseorang tertentu dari beberapa kelompok potensial untuk melaksanakan jabatan
tertentu. Secara teori, seleksi tampak sederhana. Manajemen memutuskan
kemampuan individu untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif. Lalu Manajer
melihat prestasi pelamar di masa lampau dan memilih individu yang memenuhi
persyaratan suatu jabatan. Tapi dalam prakteknya, seleksi adalah bagian yang
sangat rumit. Prestasi masa lampau merupakan penunjuk terbaik di masa depan.
Yang telah dilakukan di masa lalu (pengalaman kerja, nilai saat sekolah,
kegiatan ekstrakurikuler) adalah unsur yang paling tepat tentang apa yang akan
dilakukan kemudian. Pemilihan karyawan “tepat” untuk jabatan yang sesuai sangat
membantu kemajuan organisasi.Prosedur seleksi adalah berbagai prosedur untuk
membandingkan pelamar dengan syarat jabatan yang tersedia. Langkah – langkah
yang biasa digunakan dalam seleksi adalah:
1. Wawancara pendahuluan
2. Pengumpulan data
pribadi
3. Pengujian
4. Wawancara yang lebih
mendalam
5. Pemeriksaan referensi
prestasi
6. Pemeriksaan kesehatan
7. Keputusan pribadi
8.
Orientasi jabatan
E. Latihan dan Pengembangan
Karyawan
Karyawan baru biasanya
telah memiliki pendidikan dan latihan dasar yang diperlukan. Hal itu mereka
dapat dari suatu sistem pendidikan dan pengalaman yang berbuah kemampuan dan
kecakapan tertentu. Manajer harus memulai dengan kondisi yang sekarang untuk membuat
karyawan lebih produktif.Latihan dan pengembangan karyawan bertujuan untuk
memperbaiki efektifitas kerja untuk mencapai tujuan. Latihan digunakan untuk
memperbaiki penguasaan ketrampilan – ketrampilan dan teknik peleksanaan
pekerjaan tertentu. Pengembangan meliputi peningkatan kemampuan, sikap dan
sifat kepribadian. Pengembangan dapat terjadi secara formal atau
informal.Pengembangan karyawan sangat dibutuhkan bagi individu atau organisasi.
Akibat dari pertumbuhan dan perkembangan organisasi adalah organisasi harus
mengeluarkan biaya pengembangan karyawannya, dan juga ‘harga’ yang harus
dibayar karena pemborosan, pekerjaan yang buruk, keluhan dan rotasi
karyawan.Hasil dari pengembangan adalah meningkatka kepuasan kerja karyawan,
karyawan menjadi lebih percaya diri, dan juga memberi nilai tambah bagi
masyarakat dan rekan kerja. Manusia seharusnya tidak boleh berhenti belajar
karena belajar adalah suatu proses seumur hidup. Maka, pengembangan karyawan
harus dinamis dan berkesinambungan.
Metode – Metode Latihan
dan Pengembangan Pada umumnya karyawan dikembangkan dengan konsep ‘on the job’
dan ‘off the job’ (yang biasa digunakan)
1. Coaching (atasan
memberi arahan pada bawahan dalam pekerjaan rutin mereka)
2. Planned progression
(pemindahan karyawan dalam saluran yang ditentukan melalui tingkatan organisasi
yang berbeda)
3. Rotasi jabatan (
pemindahan karyawan melalui jabatan – jabatan yang bervariasi)
4. Penugasan sementara
(bawahan ditetapkan pada posisi manajemen tertentu dengan jangka waktu yang
ditetapkan)
5. Sistem penilaian
prestasi formal
Banyak perusahaan besar
memperoleh manfaat dengan program pengembangan ‘on the job’. Adapun
pengembangan ‘off the job’ dilakukan dengan cara:
1. Program – program
pengembangan ekslusif (para manajer berpartisipasi dalam program yang dibuka
untuk umum melalui penggunaan analisa kasus, simulasi dan metode pengajaran
lainnya)
2. Latihan laboratorium
(seseorang belajar menjadi lebih sensitive terhadap orang lain, lingkungan,
dsb.)
3. Pengembangan
organisasi (mengutamakan tentang perubahan, pertumbuhan dan pengembangan total
organisasi)
F. Pemberian Kompensasi
Pada Karyawan
Kompensasi adalah
pemberian finansial sebagai balas jasa untuk pekerjaan yang dilaksanakan dan
motivator untuk melaksanakan pekerjaan yang akan dating. Hal ini adalah masalah
yang membingungkan bagi personalia karena mempengaruhi sudut pandangan para
karyawan.
Penetuan Kompensasi Tiga
faktor penentu praktek manajemen dan kebijaksanaan :
1.Kesediaan membayar.
(memberi upah secara adil adalah pernyataan yang tidak berlebihan bagi para
manajer. Karena itu manajer, berharap bahwa karyawan bekerja sesuai upah yang
mereka terima. Manajer juga harus memotivasi bawahannya agar upah yang lebih
dapat mereka terima)
2.Kemampuan membayar.
(dalam jangka panjang, realisasi pemberian kompensasi tergantung pada kemampuan
finansial dari perusahaan. Faktor penurunan produktivitas karyawan dan inflasi
akan mempengaruhi pendapatan nyata karyawan)
3.Persyaratan –
persyaratan pembayaran. (dalam jangka pendek, penggajian sangat tergantung pada
tekanan eksternal, contoh, pemerintah, organisasi karyawan, kondisi permintaan
dan penawaran SDM dan pesaing)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment