Monday, October 14, 2019
Tugas Sistem Informasi Manajemen (SIM)
1. Pengertian Sistem
Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manajemen adalah suatu sistem perencanaan di dalam perusahaan yang
melibatkan pengendalian internal seperti pemanfaatan sumber daya, dokumen,
teknologi, dan akuntansi manajemen sebagai salah satu strategi dalam bisnis.
Pada intinya, sistem informasi manajemen dalam bisnis atau
perusahaan bertujuan untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan hingga
menganalisa informasi dan kemudian disebarkan untuk tujuan yang spesifik.
Sistem informasi
manajemen berguna sebagai acuan untuk
pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
2. Penerapan
Sistem Informasi Manajemen Pada Sebuah Enterprise
Beberapa contoh
penerapan sistem informasi manajemen adalah sebagai berikut:
1)
Enterprise
Resource Planning (ERP)
Sistem ERP ini biasanya digunakan
oleh sejumlah perusahaan besar dalam mengelola manajemen dan melakukan
pengawasan yang saling terintegrasi terhadap unit bidang kerja Keuangan,
Accounting, Sumber Daya Manusia, Pemasaran,Operasional,
dan Pengelolaan
Persediaan.
2)
Supply
Chain Management (SCM)
Sistem SCM ini sangaat bermanfaat
bagi pihak manajemen dimana data data yang disajikan terintegrasi mengenai
manajemen suplai bahan baku, mulai dari pemasok, produsen, pengecer hingga
konsumen akhir.
3)
Transaction
Processing System (TPS)
TPS ini berguna untuk proses data
dalam jumlah yang besar dengan transaksi bisnis yang rutin. Program ini biasa
diaplikasikan untuk manajemen gaji dan inventaris. Contohnya adalah aplikasi
yang digunakan untuk Bantuan Keuangan Desa Pemprov Jawa Timur.
4)
Office
Automation System (OAS)
Sistem aplikasi ini berguna untuk
melancarkan komunikasi antar departemen dalam suatu perusahaan dengan cara
mengintegrasikan server-server komputer pada setiap user di perusahaan.
Contohnya adalah email.
5)
Knowledge
Work System (KWS)
Sistem informasi KWS ini
mengintegrasikan satu pengetahuan baru ke dalam organisasi. Dengan ini,
diharapkan para tenaga ahli dapat menerapkannya dalam pekerjaan mereka.
6)
Informatic
Management System (IMS)
IMS berfungsi untuk mendukung spektrum tugas-tugas dalam
organisasi, yang juga dapat digunakan untuk membantu menganalisa pembuatan
keputusan. Sistem ini juga dapat menyatukan beberapa fungsi informasi dengan
program komputerisasi, seperti e-procurement.
7)
Decision
Support System (DSS)
Sistem ini membantu para manajer
dalam mengambil keputusan dengan cara mengamati lingkungan dalam perusahaan.
Contohnya, Link Elektronik di sekolah Tunas Bangsa, yang mengamati jumlah
pendapatan atau pendaftaran siswa baru setiap tahun.
8)
Expert
System (ES) dan Artificial Intelligent (A.I.)
Sistem ini pada dasarnya menggunakan
kecerdasan buatan untuk menganalisa pemecahan masalah dengan menggunakan
pengetahuan tenaga ahli yang telah diprogram ke dalamnya. Contohnya, sistem
jadwal mekanik.
9)
Group
Decision Support System (GDSS) dan Computer-Support Collaborative Work System (CSCWS)
Serupa dengan DSS, tetapi GDSS
mencari solusi lewat pengumpulan pengetahuan dalam satu kelompok, bukan per
individu. Biasanya berbentuk kuesioner, konsultasi, dan skenario. Contohnya
adalah e-government.
10)
Executive
Support System (ESS)
Sistem ini membantu manajer dalam
berinteraksi dengan lingkungan perusahaan dengan berpegang pada grafik dan
pendukung komunikasi lainnya.
Contoh Sistem Informasi Manajemen Pizza Hut
Penjelasan mengenai sistem informasi
yang digunakan oleh Pizza hut dapat dijelaskan pada uraian berikut. Tipe sistem
informasi yang digunakan oleh Pizza Hut adalah :
1.
Operating
Support System
Merupakan suatu sistem yang menghasilkan berbagai produk informasi
untuk keperluan internal dan eksternal yang menunjang kegiatan operasi.
2.
Transaction
Processing System (TPS)
TPS yang digunakan oleh Pizza Hut adalah Point of Sale (POS) System,
yaitu suatu sistem yang menggunakan terminal elektronik cash
register untuk menyimpan dan mengirim data entry penjualan
pada semua jaringan yang langsung terhubungi dengan komputer pusat dan dapat
diproses untuk keperluan cepat atau periodik.
Point of Sale adalah bagian yang paling vital dalam proses
operasional, transaksi dengan konsumen yang melibatkan interaksi langsung
dengan pelanggan dan data base perusahaan secara simultan, kemampuan hardware
dan software yang dapat diandalkan merupakan faktor kunci kelangsungan
operasional.
Pada prinsipnya sistem operasional Pizza Hut merupakan aliran kerja
yang diterjemahkan secara baku ke dalam proses otomatisasi. Pesanan pelanggan
diterima oleh sistem point of sale (order station) yang akan dicatat
oleh makaline station sebagai pengumpul data kolektif dari
beberapa order station.
Kemudian pesanan pelanggan akan diproses langsung oleh kitchen dengan hardcopy
document transaksi sebagai perintah kerja. Semua data transaksi akan
tersimpan didalam file server, sedangkan driver routing diperlukan
sebagai pengawas kegiatan operasional yang akan dipantau langsung oleh headquater melalui
jaringan WAN.
3.
Enterprise
Collaboration System (ECS)
ECS merupakan sistem yang digunakan baik oleh komponen eksternal
perusahaan dalam hal ini konsumen untuk berhubungan dengan perusahaan. Sistem
ini juga digunakan untuk keperluan koordinasi dan pertukaran informasi di
internal perusahaan, misalkan antar outlet KFC atau Pizza Hut akan dihubungkan
ke dalam satu jaringan sehingga koordinasi dan pertukaran informasi dapat mudah
dilakukan.
Pizza Hut menerapkan online order terhadap kosumennya.
Layanan online order ini terbagi atas tiga menu, menu pertama
adalah log in account untuk para konsumen baik itu konsumen yang
reguler ataupun konsumen baru dengan memasukkan kode pin untuk mengetahui
jaringan Pizza Hut terdekat. Menu yang kedua adalah demonstrasi pembelian,
layanan ini disediakan bagi para pelanggan untuk mencoba melakukan
pemesanan online sebelum melanjutkan kedalam transaksi sebenarnya.
Dan yang ketiga adalah help features yakni cara
perusahaan untuk berkomunkasi dengan pelanggan melalui email dan telepon bebas
pulsa. Dengan adanya hal ini maka secara tidak langsung Pizza Hut telah
melakukan pendekatan terhadap konsumennya, karena bukan tidak mungkin
dengan customer relation management yang dilakukan Pizza Hut akan
menciptakan loyalitas tersendiri bagi para konsumennya.
Menunjang
operasi bisnis dalam hal:
a)
Melayani
transaksi penjualan
b)
Membantu
dalam me-record pembelian pelanggan
c)
Melacak
persediaan
d)
Membayar
gaji karyawan
e)
Pembelian
bahan baku
f)
Mengevaluasi
trend penjualan atau sales performance lainnya
Menunjang
Keunggulan Strategis (strategic advantage) :
1.
Sistem
informasi yang digunakan dapat mendukung misi perusahaan dalam hal 100% customer
satisfaction.
2.
Melalui website-nya
(www.pizzahut.com) konsumen dapat
mengorder secara online atau mencari restoran Pizza Hut terdekat
(dengan fasilitas layanan store finder) dan juga bisa mendapatkan kupon
potongan harga secara gratis melalui situs tersebut. Hal-hal seperti ini dapat
menarik pelanggan-pelanggan baru dan menjauhi pelanggan dari restoran
kompetitor.
3.
Melalui
sistem informasi, Pizza Hut dapat senantiasa melakukan diferensiasi produk
melalui competitive recipes, sehingga dapat selalu melakukan perubahan
rasa sesuai dengan perubahan selera pelanggan dan selalu memberikan terobosan
baru terhadap terhadap produk-produk Pizza Hut.
4.
Melalui
sistem informasi yang digunakan, maka dapat mempercepat delivery order dalam
keadaan panas (fresh from the oven) dengan harga yang wajar (value priced application).
Sehingga konsumen dapat langsung merasakan kenikmatan asli dari produk-produk
yang ditawarkan oleh Pizza Hut dalam waktu yang relatif tidak terlalu lama
dengan harga yang cukup terjangkau.
5.
Sistem
informasi POS sangat mudah digunakan untuk mendukung kelancaran kegiatan
operasional perusahaan (user friendly). Oleh karena itu sistem informasi yang
digunakan oleh Pizza Hut sangat bermanfaat terhadap keuntungan strategis
perusahaan,
·
Selain
dampak positif, dampak negatif akan ditimbulkan oleh penggunaan SIM pada Pizza
Hut, ini biasanya terjadi diantaranya Pizza Hut akan kehilangan kepercayaan
dari para konsumen yang disebabkan karena berbagai macam, diantaranya
penggunaan teknologi internet yang kerap dengan namanya pembobolan sistem oleh
seorang hacker, pembobolan sistem informasi manajemen ini bisa berlangsung dan
berdampak yang besar bagi perusahaan karena sumber-smber informasi penting
telah dicuri.
·
Yang
kedua, Pizza Hut bisa kehilangan kepercayaan dari para pelangan karena
kesalahan sistem pada website miliknya, biasanya karena website yang kurang
diupdate, sehingga konsumen akan kesulitan untuk mendapatkan informasi yang
jelas serta up to date dari Pizza Hut. Padahal informasi ini sangat penting
untuk menarik para konsumen.
·
Yang
terakhir dampak negatif dari penggunaan sistem informasi manajemen pada Pizza
Hut adalah kerugian yang tidak terduga, disebabkan oleh ganguan yang disebabkan
secara sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan
faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.
3. Peran
Manajer Dalam Sebuah Perusahaan
Setiap
perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting yang
menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk
diwujudkan bersama. Ada banyak peran yang harus dimainkan / diperankan para
manajer secara seimbang sehingga diperlukan orang-orang yang tepat untuk
menjalankan peran-peran tersebut.
Manajemen yang
baik haruslah berperan sesuai dengan situasi dan kondisi pada perusahaan atau
organisasi. Menajemen yang tidak bisa menjalankan peran sesuai tuntutan perusahaan
dapat membawa kegagalan.
Berikut ini adalah Peranan Manajemen
yang harus diperankan para Manajer :
1.
Peran Interpersonal
Yaitu hubungan antara manajer dengan orang yang ada di
sekelilingnya, meliputi ;
–
Figurehead
/ Pemimpin Simbol : Sebagai simbol dalam acara-acara perusahaan.
–
Leader
/ Pemimpin : Menjadi pemimpin yag memberi motivasi para karyawan / bawahan
serta mengatasi permasalahan yang muncul.
–
Liaison
/ Penghubung : Menjadi penghubung dengan pihak internal maupun eksternal.
2.
Peran Informasi
Adalah peran dalam mengatur informasi yang dimiliki baik yang
berasal dari dalam maupun luar organisasi, meliputi ;
–
Monitor
/ Pemantau : Mengawasi, memantau, mengikuti, mengumpulkan dan merekam kejadian
atau peristiwa yang terjadi baik didapat secara langsung maupun tidak langsung.
–
Disseminator
/ Penyebar : Menyebar informasi yang didapat kepada para orang-orang dalam
organisasi.
–
Spokeperson
/ Juru Bicara : Mewakili unit yang dipimpinnya kepada pihak luar.
3.
Peran Pengambil Keputusan
Adalah peran dalam membuat keputusan baik yang ditentukan sendiri
maupun yang dihasilkan bersama pihak lain, meliputi ;
–
Entrepreneur
/ Kewirausahaan : Membuat ide dan kreasi yang kreatif dan inovatif untuk
meningkatkan kinerja unit kerja.
–
Disturbance
Handler / Penyelesai Permasalahan : Mencari jalan keluar dan solusi terbaik
dari setiap persoalan yang timbul.
–
Resource
Allicator / Pengalokasi Sumber Daya : Menentukan siapa yang menerima sumber
daya serta besar sumber dayanya.
–
Negotiator
/ Negosiator : Melakukan negosiasi dengan pihak dalam dan luar untuk
kepentingan unit kerja atau perusahaan.
4. Level
Manajemen
1) Manajemen Puncak (Top Management)
Manajer bertaggungjawab atas pengaruh yang ditmbulkan dari
keputusan-keputusan manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur,
wakil direktur, direktur utama. Keahlian yang dimiliki para manajer tinggkat
puncak adalah konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan mmerumuskan konsep
untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya.
Top Level Management terdiri dari Direksi (BOD) dan Chief
Executive Officer (CEO). Chief Executive Officer juga disebut General Manager
(GM) atau Managing Director (MD) atau Presiden. Direksi adalah wakil dari
Pemegang Saham, yaitu mereka dipilih oleh Pemegang Saham perusahaan. Demikian
pula, Chief Executive Officer dipilih oleh Dewan Direksi dari suatu organisasi.
Jenis SI dilevel atas ini adalah: sistem informasi eksekutif
EIS: executive information system) atau ((executive support systemexecutive
system)).
Tanggung jawab dari manajer puncak adalah keseluruhan kinerja dan
keefektifan dari suatu perusahaan. Manajer tingkat puncak membuat kebijakan,
keputusan dan strategi yang berlaku secara umum pada suatu perusahaan. Manajer
puncak juga yang melakukan hubungan dengan perusahaan lain dan pemerintah.
Peran utama dari manajemen tingkat atas dapat diringkas sebagai berikut:
a.
Manajemen
tingkat atas menentukan tujuan, kebijakan dan rencana organisasi.
b.
Mereka
memobilisasi (merakit dan membawa bersama-sama) sumber daya yang tersedia.
c.
Manajemen
tingkat atas kebanyakan bekerja dari pemikiran, perencanaan dan
memutuskan. Oleh karena itu, mereka juga disebut sebagai Administrator dan Otak
organisasi.
d.
Mereka
menghabiskan lebih banyak waktu dalam perencanaan dan pengorganisasian.
e.
Mereka
mempersiapkan rencana jangka panjang dari organisasi yang umumnya dibuat untuk
5 sampai 20 tahun.
f.
Manajemen
tingkat atas memiliki kewenangan dan tanggung jawab maksimum. Mereka adalah
otoritas atas atau akhir dalam organisasi. Mereka bertanggung jawab langsung
kepada Pemegang Saham, Pemerintah dan Masyarakat Umum. Keberhasilan atau
kegagalan organisasi sangat tergantung pada efisiensi dan pengambilan keputusan.
g.
Mereka
membutuhkan lebih banyak keterampilan konseptual dan kurang dalam keterampilan
teknis.
2)
Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajer tingkat menengah berada di
antara manajer puncak dan manajer lini pertama. Manajer ini bertugas
mengimplementasikan strategi, kebijakan serta keputusan yang diambil oleh
manajer tingkat atas atau puncak.
Manajemen menengah harus memeiliki
keahlian interpersonal/manusiawi, artinya keahlian untuk berkomunikasi,
bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer bertanggungjawab melaksanakan
reana dan memastikan tercapainya suatu tujuan. Misal: manajer wilayah, kepala
divisi, direktur produk.
Middle Level Management terdiri dari
Kepala Departemen (HOD), Manajer Cabang, dan Eksekutif Junior. Kepala Departemen
adalah Manajer Keuangan, Manajer Pembelian, dan lain-lain. Manajer Cabang
adalah kepala cabang atau unit lokal. Junior Eksekutif adalah Asisten Manajer
Keuangan, Asisten Manajer Pembelian, dan lain-lain. Manajemen tingkat Tengah
dipilih oleh Manajemen Tingkat Atas.
Jenis SI level menengah: Sistem
pakar (expert systemexpert system); jarinngan neural buatan (ANN : );
artificial neural networkartificial network); sistem pendukung keputusan (DSS :
); decision support systemdecision system); GSS (); (roup support systemroup
system); sistem ); informasi geografik (GIS : geogragraphic information
systemgeogragraphic system).
Manajemen
tingkat menengah lebih menekankan pada tugas sebagai berikut:
a.
Manajemen
tingkat menengah memberikan rekomendasi (saran) kepada manajemen tingkat atas.
b.
Menjalankan
kebijakan dan rencana yang dibuat oleh manajemen tingkat atas.
c.
Mengkoordinasikan
kegiatan dari semua departemen.
d.
Mereka
juga harus berkomunikasi dengan manajemen tingkat atas dan manajemen tingkat
yang lebih rendah.
e.
Mereka
menghabiskan lebih banyak waktu dalam koordinasi dan berkomunikasi.
f.
Mereka
mempersiapkan rencana jangka pendek departemen mereka yang umumnya dibuat untuk
1 sampai 5 tahun.
g.
Manajemen
Tingkat menengah memiliki keterbatasan wewenang dan tanggung jawab. Mereka
adalah perantara antara manajemen tingkat atas dan manajemen yang lebih rendah.
h.
Mereka
bertanggung jawab langsung kepada CEO dan dewan direksi.
i.
Memerlukan
keterampilan lebih dalam manajerial dan teknis dan kurang dalam keterampilan
konseptual.
3) Manajemen lini pertama (first-line
management)
Dikenal pula dengan istilah manajemen operasional, merupakan
manajemen tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan
non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut
penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor,
manajer departemen, atau mandor (foreman).
Sumber :
Subscribe to:
Posts (Atom)